Selama 2024, ternyata daya saing daerah Kota Padangsidimpuan lebih tinggi dibandingkan daya saing Provinsi Sumatra Utara, apalagi daya saing nasional.
Penulis: Efry Nasaktion | Editor: Budi Hutasuhut
Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kota Padangsidimpuan pada tahun 2024 sebesar 3,88 dari skala 5, atau lebih tinggi dari rata-rata nasional 3,43 dan rata-rata Provinsi Sumatra Utara yang sebesar 3,71.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dalam rilis yang disiarkan website resmi BRIN, menyebutkan daya saing daerah merupakan kemampuan suatu wilayah untuk bersaing secara relatif dengan wilayah lain, baik dalam skala nasional maupun internasional, dalam hal pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kualitas hidup. IDSD 2024 juga menjadi alat ukur yang penting--bukan hanya untuk memahami produktivitas daerah, melainkan juga untuk merancang kebijakan pembangunan berbasis bukti.
Menurut laporan IDSD 2024, pengukuran IDSD 2024 dilakukan pada 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Namun, hanya 463 kabupaten/kota yang bisa dihitung skor IDSD-nya, sementara 51kabupaten/kota yang tidak bisa dihitung skornya karena ketidaklengkapan data.
Jumlah indikator yang digunakan dalam mengukur IDSD 2024 sebanyak 64 indikator untuk provinsi dan 51 indikator untuk kabupaten/kota. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, daya saing Kota Padangsidimpuan di Provinsi Sumut berada pada posisi ketiga setelah Kota Medan skor 4,25 dan Kota Pematang Siantar skor 3,95.
Di wilayah regional Tapanuli bagian Selatan (Tabgsel), IDSD Kota Padangsidimpuan masuk kategori tinggi dibandingkan Kabupaten Tapsel sekor 3,32, Padanglawas Utara skor 3,12, Mandailing Natal dan Padanglawas memiliki skor serupa, 3,06.
Skor IDSD Kota Padangsidimpuan lebih tinggi disebabkan faktor-faktor penentu daya saing—seperti lingkungan yang kondusif, sumber daya manusia yang kompetitif, efisiensi pasar, serta ekosistem inovasi. Empat komponen itu diukur berdasarkan pilar: institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi, stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamika bisnis, dan kapabilitas inovasi.
Pilar pasar produk di Kota Padangsidimpuan memiliki skor 5,00 dan pilar institusi mendapat skor 4,22. Kedua pilar ini menjadi yang terkuat di Kota Padangsidimpuan. Sementara pilar kesehatan SDM skornya 3,77 atau di bawah skor nasional 3,84. Namun, pilar kualitas infrastruktur dan kapabilitas inovasi di Kota Padangsidimpuan skornya paling rendah, masing-masing 2,70 dan 2,77.
COMMENTS