Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kota Padangsidimpuan masih belum mampu mengendalikan inflasi. Sejak Januari 2025 sampai Maret 2025, Kota Salak selalu mengalami inflasi.
Penulis: Efry Nasaktion | Editor: Budi Hutasuhut
Gerai TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Salumpat Saindege di Jalan Serma Lian Kosong hampir tak pernah didatangi masyarakat untuk belanja. Sejak Letnan Dalimunte, waktu itu Pj Wali Kota Padangsidimpuan, meresmikannya pada 7 Maret 2024 sebagai salah satu upaya TPID Kota Padangsidimpuan mengendalikan inflasi, kontribusi tempat penjualan bahan pokok itu belum terlihat.
Inflasi di Kota Padangsidimpuan tetap terjadi. Berdasarkan rilis Biro Pusat Statistik Kota Padangsidimpun, Senin, 8 April 2025, Kota Padangsidimpuan mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,53.
Angka ini lebih rendah dibanding inflasi year on year (y-on-y) bulan Februari sebesar 1,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,50 dan inflasi year on year (y-on-y) bulan januria sebesar 2,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,78.
Kepala BPS Kota Padangsidimpuan, Aris Saryono, S.AP, M.Si, mengatakan inflasi bulan Maret terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran: makanan, minuman dan tembakau; pakaian dan alas kaki; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kesehatan; transportasi.
Selain itu terjadi kenaikan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; rekreasi, olahraga, dan budaya; pendidikan; penyediaan makanan dan minuman/restoran; dan perawatan pribadi serta jasa lainnya.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Kota Padangsidimpuan bulan Maret 2025 sebesar 0,96 persen dan ti ngkat inflasi year to date (y-to-d) Kota Padangsidimpuan bulan Maret 2025 sebesar 0,83 persen.
inflasi Kota Padangsidimpuan leboih tinggi dibandingkan inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,37.
Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 2,18 persen dengan IHK sebesar 109,46, sedangkan inflasi y-on-y yang terendah terjadi di Kabupaten Labuhanbatu sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 110,68.
Posting Komentar