Kemiskinan di Tabagsel Makin Parah

 

Pemerintah daerah yang ada di wilayah regional Tapanuli bagian Selatan (Tabagsel) kerap mengumumkan prestasinya karena berhasil mengurangi angka kemiskinan di wilayah administrasinya masing-masing, meskipun kenyataan sebenarnya jauh panggang dari api.

Oleh : Hady K Harahap | Jurnalis Sinar Tabagsel

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mengumumkan, selama 2022-2023 terjadi penyusutan angka kemiskinan di seluruh wilayah di Tabagsel. Namun, Indeks Keparahan Kemiskinan (IKK) penduduk malah meningkat, di mana Kabupaten Padang Lawas menjadi daerah yang mengalami penurunan Indeks keparahan kemiskinan paling signifikan.

Pada 2022, Padang Lawas memiliki IKK di angka 0,17, pada 2023 bertambah jadi 0,42, atau ada peningkatan sebanyak 0,25. Disusul Kabupaten Mandailing Natal,  di tahun 2022 berada pada angka 0,26,  mengalami kenaikan jadi 0,44 pada 2023.  

Posisi ketiga ditempati Kabupaten Padang Lawas Utara dengan kenaikan 0,13, dari 0, 1 pada tahun 2022 menjadi  0,24 pada tahun 2023. Kota Padang Sidimpuan mengalami peningkatan 0,5 dari sebelumnya 0,12 menjadi 0,17. Terakhir, IKK Kabupaten Tapanuli Selatan pada 2023 0,18, meningkat 0,4 dari tahun 2020 yang hany 0,14.

Meskipun  Padang Lawas mengalami peningkatan IKK tertinggi di Tabagsel, namun Kabupaten Mandailing Natal menduduk IKK tertinggi di Tabagsel, yakni 0,44. Hasil ini dipengaruhi penduduk Mandailing Natal yang berjumlah 495.236 jiwa dengan angka kemiskinan sebanyak 41.000 orang.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi indeks keparahan kemiskinan antara lain adalah Indeks Pembangunan Manusia, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, serta Tingkat Pengangguran. Faktor-faktor tersebut merupakan indikator makro sosial yang penting untuk mengukur sejauh mana kinerja pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di daerah.



alt gambar
Copyright © Sinar Tabagsel. Designed by OddThemes