.

Bisnis Online Tumbuh Pesat di Padangsidimpuan

Iwan Rinaldi (tengah), owner PT Keripik Sambal Padangsidimpuan, bersama Linni Hutapea (kiri), owner Mom's Ratu Skinecare, dan Roni Saputra (kanan), penyanyi dan pencipta lagu di Kota Padang Sidimpuan. 

Jurnalis: Budi P Hutasuhut | Editor: Efry Nasaktion

Bisnis online shop berkembang pesat di Kota Padang Sidimpuan pasca pandemi Covid-19. Pelaku usaha yang mengandalkan infrastruktur teknologi telekomunikasi ini digerakkan generasi mileneal dan mampu meraup penjualan hingga Rp20 juta per hari. 

Iwan Rinaldi, owner PT Keripik Sambal Padangsidimpuan, mengenakan t-shirt warna putih, jins, dan sepatu kets khas fashion anak muda, mengepak barang-barang ke dalam ratusan kardus bersama 12 orang karyawannya. Sarjana Ilmu Jurnalistik alumni UIN Raden Fattah Palembang ini, sekali-sekali bicara sambil menoleh ke kamera handphone yang sengaja dinyalakan. Dia sedang menyiarkan secara langsung kegiatan usahanya melalui akun tiktok Kripik Sambal Sidempuan, menjelaskan barang-barang yang dikemas itu merupakan kripik singkong pesanan pelanggan dari berbagai wilayah di Indonesia.

Melalui tayangan video di tiktok Keripik Sambal Sidempuan, Iwan Rinaldi tanpa sadar telah mengangkat citra kripik sambal berbahan singkong. Salah satu kuliner tradisional khas masyarakat di Kota Padang Sidimpuan, ini telah menjelma jadi makanan ringan berkelas, posisinya sejajar dengan snack pabrikan seperti potato. 

"Citra kripik singkong sudah naik. Kini jadi pilihan utama masyarakat untuk dijadikan oleh-oleh," kata Iwan Rinaldi.

Dia mengaku memulai usahanya secara serius sejak awal tahun 2023, setelah ia keluar dari pekerjaannya sebagai operation analyst di Shopee di Jakarta, dan kembali ke kampung halamannya di Kota Padang Sidimpuan. Berawal dari kegemarannya pada kripik sambal berbahan singkong, Iwan Rinaldi kemudian terpikir untuk mengembangkan bisnis online dengan mengemas kripik sambal berbahan singkong sebagai oleh-oleh khas Kota Padang Sidimpuan. 

Berpengalaman di bidang customer analysis di Shopee, dia melakukan riset terhadap segala hal yang akan mendukung rencana pengembangan usahanya. Mulai dari meneliti rasa kripik sambal di Padang Sidimpuan, aspek budaya masyarakat yang menciptakan kripik sambal sebagai kuliner, potensi pasar untuk mengembangkan produknya, dan juga persoalan dukungan bahan baku. 

Hasil dari riset itu,  Iwan Rinaldi menyimpulkan tidak akan menjual kripik sambal berbahan singkong sebagai makanan ringan, tetapi menjual kripik sambal berbahan singkong sebagai bagian dari budaya kuliner masyarakat Kota Padang Sidimpuan. 

"Kripik sambal itu kuliner khas, berbeda dengan kripik sambal dari daerah lain. Rasa yang khas ini yang saya riset, dan akhirnya ketemu," katanya.

Rasa khas keripik sambal berbahan singkong dari Padang Sidimpuan sangat lekat di lidah masyarakat. Rasa khas itu yang diburu konsumen yang kebetulan perantau dari Kota Padang Sidimpuan dan sekitarnya yang ada di berbagai daerah di Indonesia. 


"Kami sering menerima pesanan mengirim ratusan kardus kripik sambal ke Jakarta karena pelanggan ingin menggelar pesta. Kripik-kripik sambal itu untuk dinikmati dalam pesta," kata Iwan Rinaldi. 

Iwan Rinaldi mengaku bisnis yang dikembangkannya dikelola dengan manajemen yang bagus di bawah bendera PT Kripik Sambal Padangsidempuan yang disesuaikan dengan legal administrasi. "Kami memiliki nomor induk berusaha (NIB) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Dengan semua itu, kami bisa lebih mudah mengurus sertifikat halal, sehingga produk yang kami jual layak dikonsumsi masyarakat," katanya.

Unit usaha yang dikelolanya berskala UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), namun mampu menjual produk ratusan paket setiap hari. Dalam sehari, hasil penjualan bisa mencapai Rp20 juta. 

"Sebagian besar terjual secara online meskipun kami memiliki toko offline di Pajak Batu. Untuk online, kami juga bekerja sama dengan Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli, dan Tiktokshoop sebelum ditutup pemerintah," katanya. 

Usaha yang belum setahun dirintisnya, memanfaatkan semua potensi marketing online maupun offline.  Untuk online, Iwan Rinaldi mengaku berpromosi lewat berbagai media sosial seperti Facebook, Istagram, Linked, dan Tiktok. Sedangkan marketing secara offline  berupa toko di Pajak Batu yang rutin dikunjungi para pelanggan. 

"Hari ini kami mempekerjakan 12 karyawan yang bertugas di bagian administrasi, pengemasan, pengiriman, dan costumer service," katanya.  

Akibat tingginya permintaan pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia, usaha Keripik Sambal Padangsidimpuan ternyata ikut berkontribusi terhadap berkembangnya bisnis pengiriman barang (agen atau jasa ekspedisi) di Kota Padang Sidimpuan. Berbagai bisnis jasa ekspedisi yang tumbuh di Indonesia dalam lima tahun terakhir, kini membuka agensi di Kota Padang Sidimpuan. 

Data yang dikumpulkan Sinar Tabagsel menunjukkan, hampir semua bisnis ekspedisi telah membuka agensi di Kota Padang Sidimpuan. Di berbagai sudut Kota Padang Sidimpuan bisa ditemui dengan muda kantor-kantor agensi jasa ekspedisi seperti Lion Parcel, J&T, Sicepat, Indah Cargo, JNE, Tiki, dan lain sebagainya. Di kantor agensi bisnis ekspedisi ini selalu tampak kesibukan para karyawan mengemas barang-barang yang keluar maupun masuk ke Kota Padang Sidimpuan. 

Para pelaku bisnis ekspedisi mengaku, pengiriman paket dari Kota Padang Sidimpuan ke berbagai kota di Indonesia meningkat pesat selama 2023. Namun, sejak Tiktokshoop ditutup pemerintah, pengiriman itu mengalami penurunan. "Sebagain besar barang yang dikirim berupa paket yang dikemas pelaku usaha bisnis online di Kota Padang Sidimpuan seperti oleh-oleh, skincarte, buku, dan lain sebagainya," kata petugas di J&T Sitamiang.


Tidak ada komentar

Beranda