Budi Hutasuhut l Jurnalis Sinar Tabagsel
![]() |
Pedagang cabai di Pasar Sipirok di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, menjual cabai Rp20.000 per kg. |
Meskipun harga sejumlah kebutuhan pokok secara nasional naik hingga 20% pasca liburan Idulfitri 1444 H, namun harga cabai merah di Kabupaten Tapanuli Selatan pada Kamis, 27 April 2023 justru turun hingga 50%, dari sebelumnya Rp30.000 per kg jadi Rp15.000 per kg.
Berdasarkan informasi dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Rabu, 26 April 2023, harga sejumlah komoditas pangan pasca liburan Idulfitri 1444 H mengalami kenaikan sekitar 3% sampai 10%. Namun, kondisi secara nasional itu berbeda dengan apa yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, khusus untuk cabai merah.
Beberapa petani cabai merah yang ditemui Sinar Tabagsel pada Kamis, 27 April 2023, di Kecamatan Sipirok, Angkola Timur, Batangtoru, mengaku cabai hasil panen mereka dijual kepada pedagang pengumpul seharga Rp1.200 -- Rp1.500 per kg. Harga itu lebih rendah 50% dibandingkan harga jelang Idulfitri 1444 H yang mencapai Rp30.000 per kg.
"Belum banyak petani cabai yang panen, seharusnya harga lebih tinggi," kata Abdi Tigor, petani cabai di Desa Pahae Aek Sagala yang membudidayakan lima mulsa (satu mulsa tanaman cabai sama dengan 1.000 batang). "Harga sarana produksi lebih tinggi belakangan ini."
Abdi Tigor menilai, rendahnya harga cabai di tingkat petani disebabkan kebijakan pemerintah daerah mengendalikan inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dia berharap, pemerintah meninjau lagi kebijakan itu karena merugikan masyarakat petani cabai.
"Menjadi petani cabai itu matapencaharian sebagian besar masyarakat, terutama di Sipirok. Kalau pemerintah mengendalikan harga cabai demi menjaga inflasi, itu artinya merugikan masyarakat," katanya.
Hal senada disampaikan Husin, petani cabai di Desa Pargarutan Julu. Dia mengaku, para pedagang pengumpul memberi alasan harga cabai rendah karena pemerintah mengendalikannya untuk mengendalikan inflasi.
"Kenapa kepentingan petani cabai dikorbankan untuk mengendalikan inflasi," kata Husin. "Pemerintah mestinya menempuh jalan lain untuk menanggulangi inflasi."
Sementara itu, para pedagang di Pasar Sipirok menjual cabai merah seharga Rp20.000 per kg. Mereka mengaku, mendapatkan pasokan cabai merah dari sejumlah pedagang pengumpul seharga Rp18.000 per kg.
"Saya hanya mengambil untuk Rp2.000 per kg," kata Hamida, pedagang di Pasar Sipirok.
Posting Komentar