Padang Sidimpuan Sumbang Inflasi Sumut 5,59 Persen

Penulis: Juan Sitorus | Jurnalis Sinar Tabagsel di Medan

Baru awal 2023,  Kota Padang Sidimpuan sudah didera inflasi yang berdampak pada inflasi Provinsi Sumatra Utara.  Inflasi year on year (yoy) gabungan kota Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli  sebesar 5,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,79. 

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, inflasi yoy tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 6,72 persen dengan IHK sebesar 116,79 dan terendah terjadi di Medan sebesar 5,91 persen dengan IHK sebesar 113,35. 

"Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-Butar, dalam rilis Badan Pusat Statistik Sumatra Utara, Jumat, 3 Feberuari 2023. 

Komoditas yang menyumbang angka inflasi antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,08 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,67 persen. 

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,72 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,60 persen. 

Selanjutnya adalah kelompok kesehatan sebesar 2,04 persen, kelompok transportasi sebesar 18,51 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen. 

Lalu diikuti kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,07 persen. Kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,81 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,88 persen. 

"Komoditas utama penyumbang inflasi year on year pada Januari 2023, antara lain bensin, cabai merah, beras, angkutan udara, tomat, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, ikan dencis, dan sewa rumah," sambungnya. 



alt gambar
Copyright © Sinar Tabagsel. Designed by OddThemes