Realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional Masih Minim


Penulis: Basri Syamsul | Editor: Budi Hutasuhut

Hingga 3 Desember 2021, realisasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang terdampak Covid-19, masih 68,6% atau sebanyak Rp 513,17 triliun dari pagu Rp 744,7 triliun.

"Dibandingkan kuartal III 2021 (realisasi) meningkat Rp101,18 triliun," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip dari Antara, Senin, 6 Desember 2021.

Airlangga mengatakan, realisasi anggaran PEN untuk penanganan klaster kesehatan sebesar Rp140,52 triliun atau 65,4% dari total pagu. Kemudian, realisasi anggaran klaster perlindungan sosial sebesar Rp 142,6 triliun atau 76,4% dari pagu.

Selanjutnya, realisasi anggaran di klaster program prioritas sebesar Rp89,6 triliun atau 68,4% dari pagu, realisasi dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp85,5 triliun atau 51% dari pagu, dan realisasi insentif usaha mencapai Rp 63,8 triliun atau 101% dari pagu.

Dari realisasi anggaran di klaster kesehatan, Airlangga menuturkan pemerintah juga mengucurkan Rp 3,11 triliun untuk melakukan pengujian COVID-19 dan pelacakan kontak erat pasien.

"Anggaran terapeutik dan insentif santunan tenaga kesehatan mencapai 80%. Realisasi anggaran untuk vaksinasi Rp 28,77 triliun," katanya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi belanja pemerintah hingga Oktober 2021 sebesar Rp 2.058,8 triliun. Dibanding tahun lalu, belanja pemerintah tumbuh 0,8%.

"Sampai dengan akhir Oktober belanja negara telah mencapai Rp 2.058,9 triliun. Ini tumbuh tipis dibandingkan tahun lalu 0,8%," katanya.

Dilihat dari komposisinya, belanja kementerian dan lembaga mengalami pertumbuhan 14,8%. Hal itu terutama didorong oleh pembiayaan berbagai proyek infrastruktur dan belanja barang terutama terkait dengan kesehatan dan bantuan sosial (bansos).

Belanja non kementerian juga memberikan dorongan terhadap total belanja negara terutama berasal dari subsidi energi, pupuk hingga THR.

"Di sisi lain transfer ke daerah mengalami pertumbuhan minus atau negatif 7,9%," katanya.

Pembiayaan investasi tumbuh sangat tinggi yakni 234,1%. Ini akibat dari cairnya berbagai investasi seperti dukungan untuk proyek-proyek nasional.

"Untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) realisasinya Rp 495,7 triliun atau 66,6% dari pagu anggaran Rp 744,77 triliun. PEN sampai dengan 19 November mencapai Rp 495,7 triliun atau 66,6% dari pagu PEN tahun 2021 sebesar Rp 744,77 triliun," katanya.*

PASANG IKLAN

alt gambar
Copyright © Sinar Tabagsel. Designed by OddThemes