Debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) untuk pemilihan tahun 2024 di Hotel Sapadia, Kabupaten Padang Lawas Utara, Senin, 4 November 2024 malam, menjadi arena penghukuman dan pembelaan antara generasi tua dengan generasi muda. Peristiwa politik daerah ini kembali mengungkit problem ketidakharmonisan keluarga besar Yayasan Hasan Pinayungan Pasaribu akibat krisis penyelesaian secara internal.
"Jangan menyalahkan masa lalu terus, Anak Muda!" teriak Gus Irawan Pasaribu menanggapi Dolly Parlindungan Pasaribu yang mengatakan problem sebanyak 147 titik blank spoot di Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan warisan pemimpin Kabupaten Tapanuli Selatan pada masa lalu.
Publik tahu, pemimpin Kabupaten Tapanuli Selatan sebelum Dolly Pasaribu menjadi Bupati Tapsel periode 2019-2024, adalah Syahrul M. Pasaribu yang juga saudara kandung Gus Irawan Pasaribu. Ketika Syahrul M. Pasaribu menjadi Bupati Tapanuli Selatan, perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi (TIK) di Kabupaten Tapanuli Selatan sangat stagnan, ditandai dengan banyaknya wilayah di di kabupaten itu yang mengalami blank spoot jaringan telekomunikasi.
Akibat blank spoot, hubungan komunikasi antarmasyarakat Kabupaten Tapanuli Selatan tidak berjalan dengan baik. Keberadaan TIK yang diharapkan mendukung usaha masyarakat di berbagai sektor perekonomian, tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana seharusnya.
Problem blank spoot jaringan TIK di Kabupaten Tapanuli Selatan ini diapungkan Gus Irawan Pasaribu dalam visi dan misinya selaku calon Bupati Tapanuli Selatan. Dia membabar, dampak blankspoot di seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan itu merugikan masyarakat. Sebab itu, jika kelak terpilih menjadi Bupati Tapanuli Selatan periode 2024-2029, Gus Irawan Pasaribu akan mengembangkan TIK di daerah tersebut.
Menanggapi pernyataan Gus Pasaribu tentang buruknya kualitas teknologi telekomunikasi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu justru membeberkan bahwa ada 147 titik blankspoot telekomunikasi yang di Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Untuk mengatasi blankspoot itu, dan sudah uji coba teknologi terbaru, namun belum mendapat hasil. Kita juga sudah mengajak vendor telekomunikasi bekerja sama. Namun, para vendor telekomunikasi menyerah mengatasi 147 titik blankspot di Kabupaten Tapanuli Selatan," katanya.
Menurut Dolly, krodit dalam pembangunan dan pengembangan TIK di Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan warisan pemimpin sebelumnya yang tidak perduli pada pengembangan TIK di Kabupaten Tapanuli Selatan. "Sudahlah, Uda. Biarkan Anak Muda yang mengambil peran penting," kata Dolly Pasaribu, membalas ucapan Gus Irawan Pasaribu.
Perdebatan antara Gus Irawan Pasaribu dengan Dolly Pasaribu lebih mirip dialog antara ayah dengan anak, di mana Gus Irawan pasaribu merupakan sosok ayah dan Dolly Pasaribu menjadi representasi anak. Dialog kedua calon Bupati Tapanuli Selatan ini lebih mirip seperti percakapan antara ayah dengan anak di dalam rumah tangga, tetapi percakapan mereka tidak kunjung menemukan titik temu akibat perbedaan perspektif dalam melihat segala sesuatu.
Sosok ayah pada diri Gus Irawan Pasaribu menunjukkan bahwa ia sebagai ayah merupakan sosok yang punya pengalaman, dekat dengan Jakarta karena dirinya kader Partai Gerindra yang ikut mendorong terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. Gus Irawan Pasaribu juga mengulang lagi bahwa dirinya politisi yang hebat, yang lebih memilih jadi Bupati Tapanuli Selatan daripada menjadi anggota DPR RI.
"Kami turun ke Kabupaten Tapsel bukan untuk mencari jabatan," kata Gus Irawan Pasaribu dalam pernyataan penutup. "Saya meninggalkan jabatan di Jakarta sebagai anggota DPR RI. Ini menyangkut nasib rakyat Tapsel yang hari ini mengalami perlambatan di sana sini."
Gus Pasaribu juga mengulang-ulang problem keluarganya, yang mengatakan bahwa keluarganya di Yayasan Hasan Pinayungan Pasaribu memintanya untuk berikhlas hati meninggalkan kemewahan jabatan di Jakarta, dan menjadi Bupati Tapsel.
Menangapi hal itu, Dolly Pasaribu yang juga bagian dari keluarga besar Yayasan hasan Pinayungan Pasaribu, mengatakan: "Jangan pernah berlebih-lebihan dalam bicara. "Saya adalah anak dari almarhum Panusunan Pasaribu yang juga kakak kandung dari Uda Gus. Saya tidak hadir dalam rapat keluarga Yayasan Hasan Pinayungan Pasaribu, karena saya sebagai Bupati Tapanuli Selatan kedatangan tamu sehingga tidak bisa datang," katanya.
Posting Komentar