Kadis Pendidikan Padang Sidimpuan Dukung Pelajar Memiliki Tradisi Menulis dan Membaca


Oleh : Hady K Harahap | Editor: Budi P Hutasuhut

Padang Sidimpuan kerap menyebut dirinya sebagai Kota Pendidikan dalam berbagai kesempatan. Namun, alih-alih menjalankan program pendidikan  sebagaimana mestinya agar tetap sejalan dengan semboyan yang senantiasa digaungkannya tersebut, langkah Pemda untuk disebut layak sebagai Kota Pendidikan justru selalu terhambat karena masih menghadapi lubang di berbagai sisi, terutama dalam hal minat membaca dan kemampuan menulis masyarakat.

“Kita harus akui bahwa budaya menulis ini kurang. Jangankan menulis, membaca saja kurang. Sementara, saya sering sebutkan bahwa yang pantas untuk diperebutkan itu bukan harta orang tua, tapi catatan harian dari orang tuanya. Karena sejarah itu pasti akan berulang dengan kondisi dan situasi yang tentunya akan berbeda. Nah, agar anak tidak jatuh ke dalam lubang yang sama sebagaimana orang tua mereka, maka catatan harian ini dipelajari, makanya negara-negara luar banyak yang maju karena mereka menerapkan ini,” argumentasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Padang Sidimpuan, Ahmad Riski Hariri, ketika menerima Hady Kurniawan Harahap, Pahri Effendi Harahap, dan Budi P Hutasuhut dari Bengkel Kreatif Menulis (BKM) di ruang kerjanya pada Rabu, 17 Juli 2024.

Hariri mengungkapkan hal itu menanggapi program Padang Sidimpuan Menulis 2024 yang digelar Sekolah Menulis Padang Sidimpuan bersama Bengkel Kreatif Menulis (BKM), Penerbit Pustaha, dan Dewan Riset Pembangunan Daerah (DRPD) untuk menjaring generasi muda penulis di Kota Padang Sidimpuan. Program yang diperuntukan bagi siswa SD, SMP, SMA, dan mahasiswa di Kota Padang Sidimpuan ini bertujuan untuk mencari penulis muda yang akan dimotivasi menjadi penulis buku-buku tentang sejarah Kota Padang Sidimpuan. 

Dengan adanya program ini, Hariri berharap akan jadi momentum yang tepat guna menumbuhkan gairah generasi muda untuk menulis hingga nantinya akan muncul penulis-penulis muda asal Padang Sidimpuan yang siap mendokumentasikan sejarah, kebudayaan, serta nilai-nilai lokasitas masyarakat Padang Sidimpuan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan nantinya dapat berkiprah di kancah nasional sebagaimana tokoh-tokoh pendahulu di masa silam. Kelak, buku-buku yang dihasilkan oleh penulis-penulis muda kota Padang Sidimpuan ini nantinya akan jadi aset kebudayaan bernilai adiluhung yang akan kita wariskan kepada anak cucu.

“Ada banyak tokoh bersejarah asal daerah kita ini yang pengalaman hidupnya bernilai positif serta mengandung pengetahuan yang sangat perlu kita gali dan pelajari dengan baik. Selain itu, asal usul dari nama-nama daerah di kota ini tentu juga ada sejarahnya dan perlu juga kita dokumentasikan dengan baik. Kita tentu tidak ingin sejarah itu menjadi hilang karena rendahnya minat literasi dari masyarakat kita sendiri. Dengan adanya BKM melalui program menulis ini, kami ucapkan alhamdulillah karena kami akhirnya dapat menemukan mitra untuk melangkah bersama demi terwujudnya Padang Sidimpuan sebagai Kota Pendidikan,” terang Hariri. “Apa kira-kira yang bisa kami bantu supaya dapat kita diskusikan bersama?” lanjut Hariri.

Sambutan hangat dari Kepala Dinas Pendidikan tersebut ditanggapi Budi P Hutasuhut selaku Pembina BKM dengan mengatakan bahwa BKM bermaksud memposisikan Dinas Pendidikan Kota Padang Sidimpuan sebagai fasilitator untuk ikut mendorong seluruh pihak sekolah di Kota Padang Sidimpuan agar mereka terbuka dan bergabung dalam program menulis ini. Pasalnya, produk akhir dari program Padang Sidimpuan Menulis ini adalah  regenerasi penulis dari kalangan pelajar di Kota Padang Sidimpuan.

“Kelemahan kami di BKM selama ini adalah keterbatasan kami dalam mengakses potensi-potensi siswa yang memiliki minat dan kemampuan  di bidang kepenulisan. Pihak sekolah, khususnya para guru tentu lebih mengetahui hal ini. Untuk itu, kami berharap keterbukaan dari pihak sekolah yang akan dijembatani oleh pihak Dinas Pendidikan Kota Padang Sidimpuan agar mereka   ikut  serta dalam menentukan siswa-siswa mana yang perlu didorong untuk mengikuti kegiatan program menulis ini,” terang Budi.

Hariri kemudian menanggapi dan menyatakan kesanggupan Dinas Pendidikan Kota Padang Sidimpuan sebagai fasilitator yang akan menjembatani BKM dengan pihak sekolah.

“Kita akan segera surati seluruh sekolah di Padang Sidinpuan ini. Bila perlu, dalam waktu dekat kita akan adakan pertemuan dengan guru-guru Bahasa Indonesia dan mengajak mereka untuk ikut menyukseskan program Padang Sidimpuan Menulis ini,” tegas Hariri.

"Sekali lagi, kami ucapkan banyak terima kasih atas kehadiran BKM. Saya sebagai Kepala Dinas Pendidikan sangat berharap ini bukan pertemuan kita yang terakhir, tapi justru menjadi awal yang positif demi kemajuan dan perkembangan dunia literasi di kota Padang Sidimpuan. Saya terus terang tidak ingin sesuatu yang baik ini menjadi redup, semaksimal mungkin saya akan berusaha agar terus menyala,” sambung Hariri.


alt gambar
Copyright © Sinar Tabagsel. Designed by OddThemes