Festival Layang-Layang Tapsel Minus Masyarakat

Foto:Festival Layang-Layang di Bali jadi ajang kreativitas masyarakat

Reporter: Boyke Hamonangan | Editor: Budi Hutasuhut

Langit di atas Tor Simago-Mago,  objek wisata di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara,  sebuah bukit setinggi 800 meter di atas permukaan laut,  Sabtu, 20 November 2021,   warna-warni oleh berbagai jenis layang-layang.  

Layang-layang itu diterbangkan oleh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemda Kabupaten Tapanuli Selatan,  para pejabat peerintahan yang sengaja datang untuk memeriahkan Festival Layang-Layang dalam rangka hari jadi Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ke-71 tahun 2021.

"HUT Pemda Kabupaten Tapanuli Selatan ini diperuntukkan bagi pejabat pemerintah," kata Firdaus,  pengunjung yang datang ke lokasi festival di puncak Tor Simago-mago. "Masyarakat tidak ikut bermain layang-layang."

Terlihat para peserta Festival Layang-Layang sebagian besar adalah ASN di lingkungan Pemda Tapsel yang datang bersama anggota keluarganya. Selain itu, tampak juga sejumlah kalangan dari pelaku bisnis pariwisata di Kabupaten Tapanuli Selatan.  

Mereka datang sebagai undangan untuk memeriahkan Festival Layang-Layang yang digelar Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Tapanuli Selatan ini sebagai ajang promosi pariwisata di Kabupaten Tapanuli Selatan ini. 

Sebelunya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, Parulian Nasution, yang membuka Festival Layang-Layang tersebut,  mengatakan peserta kegiatan tersebut diikuti para perangkat daerah dan masyarakat umum.

Dia menjelaskan,  selain promosi wisata, Festival Layang-Layang digelar untuk menandai promosi tagline Pariwisata Kabupaten Tapanli Selatan yang baru yang berbunyi "Ke Tapsel Aja" yang sudah disahkan lewat peraturan bupati. 

Sejumlah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Tor Simago-mago mengaku tidak tahu ada Festival Layang-Layang digelar di daerah mereka, konon lagi untuk terlibat sebagai peserta dalam festival tersebut. 

"Entah kenapa pemerintah menggelar festival layang-layang. Masyarakat tidak mengenal budaya layang-layang," kata Husin,  salah seorang warga di Mandurana. "Mestinya pemerintah menggelat kegiatan yang dapat mendukung pengembangan usaha kecil." 

Kepala Dinas Pariwisata Tapsel, Abdul Saftar Harahap, mengatakan, kegiatan ini terinspirasi dari kegiatan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Selatan khususnya Sipirok dalam menyambut pesta panen. 

Peserta Festival Layang – Layang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan se-Tapsel, dan masyarakat. Turut hadir, pimpinan OPD, Ketua DWP Tapsel, Kabag, dan Camat se-Tapsel. *

alt gambar
Copyright © Sinar Tabagsel. Designed by OddThemes