BRI Optimistis 2022 UMKM Tumbuh Lebih Baik

Penulis: Bahri Syamsul | Editor: Budi Hutasuhut

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyalurkan kredit UMKM sebesar 67,4% dari total kredit UMKM nasional sekaligus turut serta meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, selama 4-5 bulan terakhir kredit usaha mikro dan kecil BRI meningkat dan posisinya sudah mencapai di atas sebelum adanya Covid-19.

"Angka pertumbuhan tersebut menunjukkan para pelaku UMKM telah recovery. Tinggal bagaimana kita menjaga kondisi pengendalian Covid-19 ini agar semakin baik dengan tetap menjaga disiplin protokol kesehatan," kata Supari dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11).

Dari laporan publikasi BRI hingga kuartal III-2021, tercatat kredit UMKM tumbuh 12,5% secara tahunan (year on year/yoy) sehingga nominalnya kini telah mencapai Rp 848,6 triliun.

Supari pun menyebut kapasitas menabung pelaku UMKM sudah mulai menanjak. Pihaknya menggambarkan, sebelum pandemi persentase pertumbuhan mencapai 16%. Kemudian mengalami penurunan pada 2020 menjadi 5,8%.

Hingga kuartal ketiga 2021 persentase pertumbuhannya sekitar 6,3%. Dia memproyeksikan tren ini akan terus meningkat dan tahun depan pertumbuhannya sudah akan mendekati pra-Covid. Hasil riset dari Indeks UMKM BRI pun menunjukkan akan ada proyeksi pertumbuhan yang sangat atraktif pada triwulan IV-2021. Apabila kondisi ini bisa dipertahankan, maka pertumbuhan UMKM pada 2022 akan semakin membaik.

"Jika hal tersebut terjadi maka sesungguhnya akan ada percepatan recovery. Saya memprediksi semester II-2022 itulah nanti benar-benar para pelaku UMKM mengalami kondisi seperti pre-covid, yang prediksi awalnya sesungguhnya terjadi pada kuartal pertama 2023. Jadi kami perkirakan pemulihannya akan berlangsung lebih cepat," tegasnya.

Di sisi lain, BRI terus mendorong para pelaku UMKM semakin adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnisnya. BRI juga telah mempunyai framework pemberdayaan yang sangat terstruktur. Pemberdayaan tersebut dimulai dari literasi dasar, literasi bisnis untuk meningkatkan kapasitas, maupun literasi digital untuk semakin beradaptasi terhadap kebutuhan bisnis di tengah pandemi. BRI memiliki model bisnis yang sangat efisien, dimana para pelaku UMKM dapat melakukan self assessment untuk meningkatkan skala usaha.

Pada triwulan III-2021, BRI juga telah selesai melakukan proses Holding Ultramikro. Sehingga 22 juta data dari pelaku usaha mikro dan ultra mikro dapat terintegrasi.

"Hari ini kami sudah mengintegrasikan data dengan lembaga-lembaga terkait dan kemarin kami sempat juga ekspos di media bahwa kami sudah terhubung dengan Kementerian Investasi untuk digitalisasi dan integrasi proses mendapat perizinan NIB dan juga sertifikasi halal," tambah Supari.*

PASANG IKLAN

alt gambar
Copyright © Sinar Tabagsel. Designed by OddThemes