.

Buka Puasa Bersama Warga Thailand yang Kuliah di Padang Sidimpuan

item-thumbnail

Penulis: Budi Hutasuhut | Jurnalis Sinar Tabagsel

Tak banyak orang yang tahu, sejak 2014 Kota Padang Sidimpuan yang memiliki visi sebagai "Kota Pendidikan" ini, menjadi salah satu kota yang dipilihan para calon mahasiswa di Thailand untuk tempat belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Para mahasiswa asal Thailand ini, hanya mengenal dua perguruan tinggi, yakni UIN Syahada dan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS).  

Dua diantara mahasiswa asal Thailand itu, Mr. Muhammadyibrel Pradoo dan Mr. Ahama Dingdamae, kini terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Bimbingan dan Konseling di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), memenuhi undangan Sinar Tabagsel, Minggu, 26 Maret 2023, untuk buka puasa bersama di salah satu cafe shop di Padangsidimpuan Utara, Kota Padang Sidimpuan.

"Sejak 2014, sudah banyak generasi muda asal Thailand yang memilih berkuliah di kampus yang ada di Kota Padang Sidimpuan," kata Mr. Ahama Dingdamae, yang mengaku sudah tinggal di Kota Padang Sidimpuan sejak tahun 2017. 

Pada tahun 2014, kata Mr. Ahama Dingdamae, sebanyak sepuluh orang generasi muda dari Thailand untuk belajar di sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kota Padang Sidimpuan. "Dari sepuluh orang itu, seluruhnya perempuan, ada yang kuliah di UIN Suhada dan UMTS."  

Mr. Muhammadyibrel Pradoo menambahkan,  para mahasiswa itu datang dari Patani, Thailand Selatan, yang merupakan daerah masyarakat Melayu dan sangat kuat menjalani aqidah Islam. Kehadiran mereka di Kota Padang Sidimpuan, lanjutnya, karena adanya persinggungan soal aqidah Islam.

"Ummat Islam di Patani, Thailand Selatan, dengan ummat Islam di Kota Padang Sidimpuan seperti saudara kandung. Kami di Thailand merupakan masyarakat Melayu muslim, hidup dalam komunitas masyarakat muslim yang taat dan sangat menjaga ukhuwah islamiyah sesama warga," katanya.

Menurut Mr. Ahama Dingdamae, generasi muda asal Patani, Thailand Selatan,  sudah sejak tahun 1970 memilih untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tidak hanya perguruan tinggi yang ada di Kota Padang Sidimpuan, tapi juga perguruan tinggi berbasis aqidah islam yang ada di kota-kota lain seperti Aceh, Medan, Jambi, Lampung, dan Yogjakarta.

Mr. Ahama Dingdamae mengatakn,  dia dan kawan-kawannya memilih berkuliah di UMTS karena mantan Rektor UMTS pernah menjalin hubungan kerja sama dengan Majelis Islam Patani, Thailand Selatan (sejenis Majelis Ulama Indonesia, Red). Dari  kerja sama itu,  Majelis Islam Patani kemudian merekomendasikan generasi muda Patani, Thailand Selatan, untuk berkuliah ke UMTS maupun UIN Syahada di Kota Padang Sidimpuan.

"Sudah banyak mahasiswa yang berkualiah di sejumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia," kata  Mr. Ahama Dingdamae yang mengaku saat ini sedang menyelesaikan skripsinya di UMTS.  

Mr. Muhammadyibrel Pradoo, juga sedang menyelesaikan skripsinya di UMTS, mengaku kini tinggal mereka berdua mahasiswa asal Thailand yang ada di Kota Padang Sidimpuan. Pada tahun 2017, katanya, jumlah mereka ada 10 orang, delapan di antaranya berkuliah di UIN Suhada. "Semua yang datang bersama kami sudah selesai lebih dahulu, tinggal kami berdua," katanya.

Dia menambahkan, ketika para mahasiswa asal Thailand masih banyak di Kota Padang Sidimpuan, mereka selalu berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Bahkan, mereka acap menggelar kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hari-hari besar agama Islam untuk tetap bersilaturahmi sembari menjalin komunikasi dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. 

"Kami tidak kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat Kota Padang Sidimpuan, karena kami juga menggunakan bahasa Melayu dalam percakapan sehari-hari. Tetangga-tetangga kami sangat baik, membuat kami merasa sedang di rumah sendiri," kata Mr. Muhammadyibrel Pradoo. 

Sebagai informasi, Patani di Thailand Selatan merupakan daerah yang ditinggali oleh masyarakat Melayu yang beragama Islam. Tradisi masyarakat Islam di Thailand Selatan sama dengan tradisi masyarakat Islam di lingkungan Melayu yang sangat kuat menjaga ukhuwah Islamiyah. Bahasa yang dipergunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Melayu. 

"Di daerah kami, nilai-nilai Islam sangat dijaga. Kehidupan sosial masyarakat kami sama seperti kehidupan sosial masyarakat di Aceh," kata Mr. Muhammadyibrel Pradoo. 


Lanjut baca »

Pengunjung Pasar Buka Puasa di Alaman Bolak Belum Banyak

item-thumbnail

Penulis: Hady Kurniawan Harahap | Jurnalis Sinar Tabagsel

Pasar jajanan untuk buka puasa (takjil) yang dipusatkan Pemda Kota Padang Sidimpuan di Alaman Bolak, kurang diminati pedagang. Hari kedua puasa Ramadan, Jumat, 24 Maret 2023, tak banyak pedagang yang memnafaatkan fasilitas tersebut, sehingga pembeli pun tidak semarak sebagaimana layaknya pasar.

Hanya puluhan pedagang makanan untuk buka puasa (takjil) yang berjualan di bawah tenda yang dipasang Pemda Kota Padang Sidimpuan di Alaman Bolak. Tenda hanya menutupi sebagian luas Alaman bolak itu, sebagian lainnya dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan. 

Wali Kota Padang Sidimpuan, Irsan Efendi Nasution, saat ditemui Sinar Tabgsel beberapa hari sebelum puasa Ramadhan, mengatakan pemerintah daerah membuka pasar jajanan untuk berbuka puasa di Alaman Bolak untuk menampung para pedagang takjil yang banyak muncul setiap puasa Ramadhan. Para pedagang takjil itu, kata Wali Kota Irsan, dipusatkan di Alaman Bolak agar memudahkan masyarakat yang ingin mencari takjil untuk berbuka puasa.

Selain itu, lanjut Wali Kota Irsan, pemusatan pedagang takjil di Alaman Bolak untuk menghindarkan munculnya pedagang-pedagang bukaan puasa di sembarang tempat yang sering menyebabkan terjadinya kemacetan arus lalu-lintas. "Kita berharap masyarakat yang menjadi pedagang jajanan buka puasa bisa memanfaatkan fasilitas yang dibuat," kata Wali Kota Irsan.

Hari pertama puasa Ramadhan, Kamis, 23 Maret 2023, pusat jajanan takjil untuk berbuka puasa di Alaman Bolak itu masih sepi. Pada hari kedua, Jumat, 24 Maret 2023, kondisinya belum semarak meskipun para pedagang mulai banyak yang datang berjualan.

"Belum banyak pembeli yang datang," kata Sunarti, pedagang pakkat (pucuk rotan), makanan khas di bulan puasa Ramadhan. "Mungkin masyarakat belum tahu kalau di Alaman Bolak ini dibuka pasar jajanan."

Pedagang pakkat hanya ada dua orang di Alaman Bolak, sementara pedagang lainnya lebih banyak menjual berbagai jenis takjil. Sejumlah pengunjung mengaku, tak banyak variasi takjil yang harus dipilih. Sebab, hampir semua pedagang menjual takjil yang sama. 

Editor: Budi Hutasuhut

  

Lanjut baca »

Alaman Bolak akan Disulap jadi Pusat Jajanan Selama Puasa Ramadan 1444 H

item-thumbnail

Penulis: Bachtiar Siregar | Jurnalis Sinar Tabagsel 


Menghadapi puasa bulan Ramadan 1444 H, Pemda Kota Padang Sidimpuan akan mempersiapkan Alaman Bolak Kota Padang Sidimpuan sebagai lokasi Pasar Buka Puasa selama sebulan penuh. 

"Kita berikan tempat kepada masyarakat yang ingin menjual makanan dan minuman buka puasa," kata Wali Kota Padang Sidimpuan, Irsan Efendi Nasution, kepada Sinar Tabagsel, seusai rapat pertemuan dengan organisasi pemerintah daerah di Kantor Walikota Padang Sidimpuan, Selasa, 7 Maret 2023. 

Menurut Wali Kota, lokasi pasar kuliner buka puasa di Alaman Bolak akan ditata dengan rapi sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk berbelanja dan berusaha dagang. Semua pedagang takjil akan dipusatkan di Alaman Bolak, sehingga tidak ada lagi pedagang serupa yang berjualan di luar lokasi Alaman Bolak.

"Kita sentralkan semua di Alaman Bolak," kata Wali Kota.

Menurut Wali Kota, puasa di bulan Ramadan merupakan momentum penting bagi masyarakat di Kota Padang Sidimpuan untuk menggerakkan sekaligus menumbuhkan perekonomian daerah dari sektor usaha kecil dan menengah dengan munculnya pedagang-pedagang  kuliner.  

Kehadiran para pedagang makanan dan minuman untuk buka puasa ini,  efektif membuat Kota Padang Sidimpuan menarik kedatangan para pembeli bukan saja dari berbagai pelosok di Kota Padang Sidimpuan, tetapi juga dari berbagai kabupaten di sekitar Kota Padang Sidimpuan.

"Ini kesempatan bagi masyarakat Kota Padang Sidimpuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari menjaul makanan dan minuman untuk buka puasa. Kita berharap, keberadaan pusat jualan makanan dan minuman buka puasa ini akan mengundang para pembeli dari berbagai daerah di sekitar Kota padang Sidimpuan," kata Wali Kota.

Wali Kota Irsan menambahkan, pihak Pemda Kota Padang Sidimpuan sedang mengusahakan agar Kota Padang Sidimpuan memiliki daya tarik yang mampu menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kabupaten/kota untuk datang berkunjung dan berbelanja. 

"Pada dasarnya Kota Padang Sidimpuan merupakan kota yang selalu akan dikunjungi orang untuk berbelanja. Kita harus menumbuhkan kegiatan-kegiatan ekonomi dengan melibatkan UMKM yang ada," katanya. 

Lanjut baca »

Yaqi Foundation Bagikan 2.500 Karung Beras untuk Anak Yatim dan Dhuafa

item-thumbnail

Yaqi Foundation dan Toko Yaqi Palas melakukan kegiatan bakti sosial di Padang Lawas pada awal bulan yang penuh berkah (ramadhan).  Sebanyak 2.500 karung beras telah diberikan  kepada anak yatim dan kaum dhuafa yang ada di Kabupaten Padang Lawas.

“Bersama pimpinan Yaqi Foundation H. Amris Pulungan dan Toko Yaqi Palas 2.500 lebih beras karung telah dibagikan untuk yatim dan kaum dhuafa seluruh wilayah Padang Lawas.” kata Naza Hasibuan, Senin, 27 April 2020.

Dia mengatakan, pemberian beras ini untuk menumbuhkan semangat anak yatim dan kaum dhuafa di Padang Lawas sebagai upaya meningkatkan ibadah di tengah wabah covid-19 yang semakin meresahkan.

“Dengan bantuan berupa beras kepada anak yatim dan kaum dhuafa ini, kiranya dapat meningkatkan amal ibadah kita di bulan yang penuh berkah ini,” kata Naza.

Adapun teknis yang dilakukan Yaqi Foundation dalam menyerahkan beras kepada anak yatim dan kaum dhuafa di Padang Lawas, yaitu secara langsung (door to door). Tim relawan yang berada di setiap desa mengirimkan data terlebih dahulu kepada Yaqi Foundation, lalu relawan Yaqi Foundation dan Toko Yaqi Palas membagikan secara langsung kepada penerima secara langsung didampingi tim relawan yang berada di desa.

“Kita bersyukur,  tim relawan di setiap desa di Padang Lawas aktif dalam gerakan sosial, sehingga tidak sulit ba untuk membagikannya secara langsung,” kata Naza.

Disinggung tentang program Yaqi Foundation dan Toko Yaqi Palas selanjutnya di bulan ramadhan ini, Naza menyebutkan Yaqi Foundation dan Toko Yaqi Palas akan membagikan 2.000 kotak air mineral ke seluruh masjid di Padang Lawas untuk kegiatan tadarus.

Naza menyebutkan, gerakan 2.000 kotak air mineral sangat tidak mungkin mencukupi seluruh masjid di Padang Lawas, namun Beliau berharap ada kesadaran untuk berbagi kepada sesama di bulan berkah ini dengan adanya gerakan sosial yang dilakukan Yaqi Foundation dan Toko Yaqi Palas.

“Jumlah masjid di Padang Lawas lebih dari 300 masjid, jadi 2.000 kotak air mineral yang kita bagikan tidak mencukupi. Nah, kita berharap dermawan di setiap desa turut berinfaq di bulan ini sebagai upaya fastabiqul khoirot,”  tutur Naza.

Penulis: Basuki
Editor
Lanjut baca »
Postingan Lama
Beranda