Penulis: Bahri Syamsul | Editor: Budi Hutasuhut
Selama enam bulan ke depan, pemerintah akan menghabiskan Rp3,6 miliar untuk membeli 1,2 miliar liter minyak goreng guna menghadirkan minyak goreng Rp14.000 per liter untuk masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan minyak goreng murah akan dibanderol Rp14.000 per liter dan didistribusikan secara nasional. Kebijakan ini sekaligus memperluas penyediaan minyak goreng murah sebanyak 11 juta liter yang masih berjalan.
“Harga minyak goreng Rp14.000 per liter di tingkat konsumen berlaku di seluruh Indonesia,” kata Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (5/1).
Airlangga mengatakan penyediaan minyak goreng subsidi akan berlangsung selama 6 bulan dan dievaluasi pada Mei 2022 jika diperlukan perpanjangan.
"Kebutuhan anggaran untuk subdisi mencapai Rp3,6 triliun guna menutup selisih antara harga pasaran dan harga subsidi," kata dia.
Dia mengatakan bahwa pemerintah juga telah menggelar rapat koordinasi terbatas mengenai ketersediaan minyak goreng. Kementerian Perdagangan rencananya akan menyiapkan regulasi anyar soal harga eceran tertinggi minyak goreng.
Pemantauan harga komoditas pangan strategis Kemendag memperlihatkan bahwa harga rata-rata minyak goreng curah secara nasional berada di level Rp17.900 per liter, naik 46,72 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan juga terlihat pada minyak goreng kemasan sederhana bergerak dari Rp13.200 per liter pada Januari 2021 menjadi Rp18.500 per liter per 4 Januari 2022. *
Posting Komentar